terus mencari titik temu suatu kebahagiaan dengan mensingkronisasikan antara femikiran, kehendak dan kesadaran yaitu akal, nafsu dan hati.
kesalahanku adalah yang selalu belajar dan memahami tanpa pernah mencoba sehingga dapat merasakan apa yang terjadi pada kejadian, karena pemaknaan atas penyaksian dan kepercayaan saya fikir jauh tingkat pengetahuannya.
mungkin ini adalah tulisan sebagai ketidak berdayaan atas apa yang sulit atau ketakutan terhadap perbuatan.
mengutip dari dari lirik lagu Muse exo-genetisnya muse yang berjudul Redemption who are we?, where are we?, when are we? why are we here? ini adalah suatu pertanyaan yang sangat fital. who are we?, yang mempertanyakan tentang jati diri kita (manusia).
Bersambung... alias to be continue.